Pemikiran Kihajar dan Peran Guru Penggerak Terhadap Murid Merdeka Belajar

Feby Andreska Saputra, S. Pd - Padang

Jika peserta didik salah, maka diberi hukuman. Pendidik harus takut kepada guru. Nilai merrupakan tolak ukur keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran di kelas hanya mengejar target kurikulum terlaksana. Semua peserta didik sama.

Adapun peran dan tanggung jawab sebagai Guru Penggerak adalah:

Pertama, peran guru yang paling utama adalah memberikan tuntunan hidup secara lahir dan bathin, dimana anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya ( kodrat alam dan kodrat zaman). Jadi saya harus terus menerus menuntun, membimbing, dan mengarahkan peserta didik agar selamat dan bahagia.

Kedua, saya meyakini bahwa setiap anak lahir dengan kodratnya masing-masing dari Allah S.W.T, Jadi setiap anak merupakan manusia yang memiliki perbedaan, tidak sama serta saya tidak boleh memaksakan kehendak untuk setiap pelajaran yang saya ampu harus sama.

Ketiga, menanamkan budi pekerti dan karakter pada anak. Hal ini bisa dianalogikan, bahwa anak merupakan kertas putih kosong. Biarkan anak menulis pada kertasnya, guru hanya bisa menebalkan hal-hal positif pada anak dan membiarkan hal-hal negatif memudar pada dirinya. Hal - hal negatif tadi akan bertahap hilang pada diri anak yaitu dengan menanmkan budi pekerti.

Pendidikan harus berpihak pada anak. Mendidik anak yang berbudaya sesuai dengan perkembangan zaman. Menerapkan " ing ngarso sungtolodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani". Menjadi guru yang among (Pamong) yang mendidik dengan penuh kasih sayang. Membangun komunikasi yang baik kepada murid, sesama guru, pimpinan serta orang tua/wali murid. Membuat pembelajaran joyfull learning (pembelajaran menyenangkan). Membuat permainan yang mengandung karakter profil pelajar pancasila. Mewujudkan merdeka belajar bagi murid. Pendidikan yang memerdekakan cipta (pikiran), rasa ( perasaan), dan karsa (kemauan)